Kriteria ketercapaian
ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen
asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang
perlu ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia
telah mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka
mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling
disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka
pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 -
85, 85 - 100, dan
sebagainya).
Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik
dengan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:
Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai
kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,
Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran.
Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.
Berikut adalah contoh-contoh pendekatan yang dimaksud. Contoh salah satu
tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Sumber: https://www.hanapibani.com/2022/07/cara-tentukan-kktp.html
Konten adalah milik dan hak cipta hanapibani.
Sumber: https://www.hanapibani.com/2022/07/cara-tentukan-kktp.html
Konten adalah milik dan hak cipta hanapibani.
Kriteria ketercapaian
ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen
asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang
perlu ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia
telah mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka
mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling
disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka
pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 -
85, 85 - 100, dan
sebagainya).
Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik
dengan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:
Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai
kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,
Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran.
Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.
Berikut adalah contoh-contoh pendekatan yang dimaksud. Contoh salah satu
tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Sumber: https://www.hanapibani.com/2022/07/cara-tentukan-kktp.html
Konten adalah milik dan hak cipta hanapibani.com
Sumber: https://www.hanapibani.com/2022/07/cara-tentukan-kktp.html
Konten adalah milik dan hak cipta hanapibani.com
Kriteria ketercapaian
ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen
asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang
perlu ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia
telah mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka
mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling
disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka
pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 -
85, 85 - 100, dan
sebagainya).
Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik
dengan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:
Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai
kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,
Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran.
Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.
Berikut adalah contoh-contoh pendekatan yang dimaksud. Contoh salah satu
tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Sumber: https://www.hanapibani.com/2022/07/cara-tentukan-kktp.html
Konten adalah milik dan hak cipta hanapibani.c
Sumber: https://www.hanapibani.com/2022/07/cara-tentukan-kktp.html
Konten adalah milik dan hak cipta hanapibani.c















0 Komentar